Selasa, 02 Juni 2015

Review: Batman: Mask of Phantasm (1993)


"Sebuah permata yang tersembunyi dibalik debu". Itulah kalimat yang cocok untuk mengungkapkan salah satu kisah terbaik Batman yang pernah diangkat ke layar lebar!!!

Beberapa minggu yang lalu saya tidak sengaja menemukan film ini saat melihat list film animasi di IMDb berdasarkan ratingnya. Batman: Mask of Phantasm memliki semua unsur yang harus dimiliki film kelas atas seperti The Dark Knight. Seiring dengan kesuksesan serial TV Batman: The Animated Series saat itu (tahun 1993), DC memberi kesempatan seorang sutradara bernama 'Bruce Timm' untuk menciptakan sebuah kisah layar lebar sang manusia kelelawar dalam format animasi, dan hasilnya... secara kualitas, film ini dapat disejajarkan denga film animasi kelas atas lainnya macam Spirited Away (pada zamannya) atau Toy Story (pada zaman kini). Akan tetapi, entah apakah karena waktu itu kurang promosi atau format animasi belum terlalu menjual, Batman: Mask of the Phantasm gagal di pasaran dan sangat sedikit orang yang mengetahui film ini hingga saat ini. Namun seiring berjalannya waktu, makin banyak orang yang menemukan "permata yang hilang" ini, termasuk saya.

Gotham kembali mengalami kekacauan, penyebabnya adalah munculnya seorang Vigilante baru. Karena ia sering beroperasi di malam hari dan secara sembunyi-sembunyi, publik Gotham mengira itu adalah Batman yang lepas kontrol. Arthur Reeves seorang anggota dewan korup yang paling berpengaruh di Gotham pun menghasut semua polisi untuk mengejar dan menangkap Batman. Tetapi ada seorang polisi yang sadar bahwa itu semua bukan ulah Batman yaitu James Gordon. Batman pun kini harus mengejar vigilante tersebut dan membersihkan namanya kembali di kota Gotham sebagai The Dark Knight.
Selain menghadapi vigilante baru bernama Phantasm, sosok asli Batman yaitu Bruce Wayne pun mengadapi dilema. Andrea Beaumont (yang langsung mencuri perhatianku pada saat pertama kali kemunculannya), seorang kekasih dari masa lalu Bruce kembali ke Gotham dan membuat Bruce teringat akan keputusannya menjadi Batman dan juga mempertanyakan kembali apakah keputusannya menjadi 'sang pahlawan kegelapan' selama ini sudah tepat. Hal yang juga menambah menarik film ini adalah penceritaan originnya Batman yang berbeda dengan yang ditampilkan oleh Batmannya Nolan tetapi tidak kalah menariknya, sang sutradara menggali dalam-dalam kenapa Bruce memutuskan untuk melawan para penjahat yang ada di kota Gotham. Ditambah lagi munculnya sosok Joker yang datang untuk mengacaukan semuanya.
Jauh sebelum ada banyak serial animasi maupun film animasi DC saat ini terutama Batman yang hanya mengedepankan unsur action tanpa terlalu mengedepankan cerita, "Batman: Mask of the Phantasm" hadir di hadapan saya sebagai film animasi layar lebar pertama DC dan yang terbaik. Secara visual, Batman: Mask of the Phantasm juga tidak kalah dengan animasi-animasi pada jaman sekarang. Penggambaran Batman yang secara tertutup dalam kegelapan seperti kelelawar sudah sangat tepat, mengingat pada tahun ini (1993) hanya dikenal 2 versi Batman yaitu versi Tim Burton yang Gothic dan versi Adam West yang konyol.
Diluar film The Dark Knight trilogynya Christopher Nolan, inilah film Batman yang terbaik menurut saya. Film ini bahkan melebihi Batman Tim Burton maupun Joel Schumacher dari segi ceritanya. Dengan porsi yang pas antara Action, Crime, Romance, dan Superhero membuat film ini tidak boleh dilewatkan oleh anda yang fans berat Batman dan fans berat film animasi.
Percaya pada saya, tidak bakal kecewa nonton film ini.
Me: 8,4/10
IMDb: 7,9/10
Rotten Tomattoes: 81%

Sumber: Postingan Mawanda Almuhayar di grup Cinemags tanggal 26 November 2014
https://web.facebook.com/groups/50671177304/permalink/10152839717392305/


Tambahan
Andai saja film ini dibuatkan versi live actionnya, maka jadinya akan seperti ini: (hanya cover DVD buatan fans)


Keren bukan? Walaupun hanya cover DVD saja tetapi kesan kelamnya Batman udah terasa. Ditambah dengan jajaran cast awal The Dark Knight dan sutradara Christopher Nolan. Tapi sayang ini cuma mimpi, haha...